Hari ini di sekolah, Xu laoshi bercerita tentang zhong qiu jie yang bakal jatuh pada tanggal 3 oktober (atau dalam penanggalan China, perayaan ini jatuh pada tanggal 15 bulan 8). Di Indonesia kita biasa mengenalnya dengan nama perayaan kue bulan.
Asal cerita tentang kue bulan ini juga banyak versinya. Tetapi salah satu yang paling populer di Indonesia berkaitan dengan Chang'e.
Dulu terdapat banyak matahari. Hal ini tentunya membuat rakyat sengsara. Kemudian pada saat itu Houyi, pahlawan dari kerajaan yang katanya mampu untuk memanah matahari-matahari tersebut. Akhirnya dia menyisakan sebuah matahari, dan memperoleh hadiah pil keabadian, yang hanya boleh dimakan apabila dirinya sudah bersih jiwanya. Pil itu ditaruh di rumahnya. Suatu hari, ketika Houyi pergi dari rumah, istrinya (Chang’e) menemukan pil itu, dan secara diam2 dimakannya. Takut Houyi marah ketika mengetahui hal ini, Chang’e lari dan tanpa disadari tubuhnya menjadi ringan sehingga dapat terbang ke langit. Houyi terus mengejarnya, namun dia kalah cepat, istrinya telah mencapai bulan.
(sumber: wikipedia)
Versi perjuangan lawan Manchu
Kue bulan bermula ketika China di bawah penjajahan suku Manchu (Mongol). Pada akhir rezim, pemerintahan dinasti Qing sangatlah buruk. Raja hidup berhura-hura, padahal rakyat menderita. Saat keadaan ekonomi negara kacau, ada beberapa aktivis menyerukan revolusi. Namun, karena pengawasan yang ketat dari pemerintahan, pesan dan surat dari pemberontak tidak mungkin disebarkan. Akhirnya seorang aktivis bernama Zhu Yuanzhang dan Liu Bowen memperkenalkan sejenis makanan yang disebut "kue bulan".
Saat Zhong qiu festival tiba, rakyat membuka kue bulan dan mereka menemukan secarik kertas dalam kue, "habisi orang-orang Manchu tanggal 15 pada bulan ke delapan". Sebagai hasilnya semua rakyat bangkit berevolusi melawan pemerintahan Mongolia dan berhasil. Sejak saat itu kue bulan menjadi salah satu makanan tradisional saat terang bulan.
(sumber:laoshi)
MOONCAKE
Mooncake adalah sajian wajib pada perayaan Festival Musim Gugur setiap tahunnya. Di Indonesia, kue bulan biasanya dikenal dalam dialek Hokkian-nya, gwee pia atau tiong chiu pia.
Menurut Wikipedia, mooncake yang tradisional berbentuk bundar atau segiempat, diameternya sekitar 10 cm dan tebalnya 4-5 cm. Kulitnya tipis berwarna kuning keemasan, dalamnya tebal dan padat, dan sering diisi dengan isian yang manis, dan biasanya di tengahnya ada kuning telur bebek asin, sebagai simbol bulan purnama.
Namun seiring perkembangan zaman, bentuk-bentuk lainnya muncul menambah variasi kue bulan. Sekarang isiannya bisa macam-macam, mulai yang tradisional seperti pasta biji lotus (liang rong), pasta kacang merah (hong dou sha), melon merah (ha mi gua), kacang, almond, kacang hijau, dll.
Trus yang yang non-tradisional (ini yang aneh2), seperti nanas (rasanya seperti nastar..), kopi, coklat, kelapa, leci, keju, strawberry, mangga. Haagen-Dazs juga memproduksi mooncake versi es krim yang harganya kalau diitung2... mencapai 50-an RMB per biji...
Ada lagi snowy mooncake yaitu mooncake dingin yang terbuat dari ketan yang rasanya mirip2 mochi gitu..
Kue ini adalah kue khas Festival Musim Gugur (Mid-Autumn Festival) di Cina, yaitu festival paling besar kedua di Cina sesudah Tahun Baru, Biasanya mooncake dijadikan hadiah tukar menukar antar kerabat.. Harganya pun bervariasi tergantung isi, ukuran, merek, jumlah, dan kemasannya.. Ada yang dijual perkiloan ada pula yang dijual bijian dengan harga yang wow!!
Makanya dekat-dekat Festival, swalayan, tempat perbelanjaan, bahkan kantor pos penuh dengan kotak-kotak Mooncake yang segera laris manis.
Rabu, 16 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar